Wednesday, 18 November 2015

Mangrove Wonorejo

Kawasan mangrove Wonorejo adalah kawasan hutan bakau yang terletak di pantai timur kota Surabaya. Hutan bakau ini dikelola oleh Dinas Pertanian kota Surabaya sebagai salah satu kawasan konservasi yang harus dijaga keberadaannya.


Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di muara sungai, daerah pasang surut atau tepi laut. Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Umumnya mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjol yang disebut akar nafas (pneumatofor). Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob.  

Sebagai kawasan konservasi, fungsi mangrove Wonorejo antara lain adalah :
1.  Memberikan sumbangan bahan organik bagi biota disekitanya 
2. Akarnya yg kokoh dapat meredam gelombang, menahan lumpur mencegah erosi sehingga disebut sebagai     daerah asuhan (nursery ground) dan pemijahan (spawning ground).  
3. Menyokong rantai makanan bagi makhluk hidup spt ikan, krustasea, burung, mamalia kecil dan                     invertebrata.  
4. Melindungi kawasan-kawasan pinggir laut dari ombak dan arus yang besar. Pelindung alami yang paling         kuat dan praktis untuk menahan erosi pantai.  
5.  Menyediakan berbagai hasil kehutanan seperti kayu bakar, alkohol, gula, bahan penyamak kulit, bahan          atap, bahan perahu, dll.
6.  Digunakan sebagai kawasan wisata pendidikan alam
7.  Sebagai tempat hidup dan berkembang biak ikan, udang, burung, monyet, buaya dan satwa liar lainnya

Beberapa fasilitas dan sarana prasarana yang ada dikawasan mangrove wonorejo adalah  : ruang baca, jogging track, papan nama jenis-jenis tumuhan dan hewan, kantin, tempat pemancingan, wisata perahu, unit penjualan bibit mangrove, kelompok petani tambak Trunojoyo dan kawasan perumahan disekitar mangrove.

Kelompok Petani Tambak Trunojoyo

Bibit pohon bakau yang siap ditanam
Kondisi muara sungai di hutan mangrove wonorejo


Beberapa sampah plastik terlihat di ujung dari muara sungai

Tuesday, 10 November 2015

Ikan Cupang (Betta sp)


Ikan Cupang (Betta sp.) adalah ikan hias air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Di Indonesia terdapat cupang asli,salah satunya adalah Betta channoides yang ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur ( Sumber: Wikipedia).

Ikan cupang adalah  ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama dan dapat ditempatkan di wadah yang tidak menggunakan aerator atau alat sirkulasi udara, sehingga banyak diminato masyarakat pada umumnya karena mudah dalam perawatannya.  Ada beberapa jenis ikan Cupang, antara lain :


  1. Giant (cupang raksasa), cupang jenis ini merupakan hasil perkawinan silang antara cupang biasa dengan cupang alam
  2. Halfmoon (setengah bulan), cupang jenis ini memiliki sirip dan ekor yang lebar dan simetris menyerupai bentuk bulan setengah. 
  3. Crowntail (ekor mahkota) atau serit
  4. Double tail (ekor ganda)
  5. Plakat Halfmoon